
Awal mula usaha yang dibangun oleh Mr. Joger dimulai ketika mendapatkan hadiah pernikahan berupa uang senilai USD 20.000 dari sahabatnya saat kuliah di Jerman Barat, yaitu Geerhard Seeger. Mr. Joger menggunakan uang hadiah tersebut sebagai modal usaha. Pada tahun 1980-an Mr. Joger merangkai sendiri kata-kata yang disblonkannya di tempat lain dan dipasarkan secara door to door. Pada tanggal 19 Januari 1981 Mr. Joger membuka toko souvenir di Jln. Sulawesi 37 Denpasar tepatnya di depan Pasar Badung dengan nama Art & Batik Shop JOGER. Nama Joger diambil dari gabungan antara namanya dan nama sahabatnya Geerhard Seeger, sehingga terciptalah nama baru yang unik “JOGER”.
Di awal usaha yang sedang dirintis, tantangan utamanya adalah membangun brand dan merebut kepercayaan konsumen agar membelinya. Strategi marketing yang pertama diterapkan adalah dengan memanfaatkan koneksi yang dimiliki, berupa informasi dari mulut ke mulut untuk merekomendasikan produk Joger kepada para wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan kerja keras dan keunikan kata-kata yang diciptakannya, Joger mulai menarik perhatian media massa dan mulai dikenal luas hingga menjadikan Joger sebagai salah satu ikon souvenir khas Bali yang banyak dicari oleh wisatawan. Hingga akhirnya Mr. Joger memutuskan untuk membuka toko besar di Jalan Raya Kuta Bali pada tahun 1987 dan sejak tahun 1990-an tokonya semakin terkenal.
Brand Joger berhasil menarik perhatian masyarakat karena keunikan dalam merangkai kata-kata yang bisa dibilang “nyleneh” dan tidak lazim namun penuh dengan makna filosofi yang menggelitik. Toko souvenir Joger menyediakan berbagai variasi produk mulai dari mug, asbak, hiasan dinding, sandal, t shirt, kemeja, celana, dsb. Di Joger juga menjual jam dinding unik dengan arah jarum jam yang berlawanan arah. Salah satu strategi bisnis dari Joger adalah rangkaian kata-kata unik khas Joger diproduksi dalam jumlah yang terbatas sehingga jarang ditemukan produk dengan design dan kata-kata yang sama dalam waktu yang berbeda.
Rangkaian kata yang ditampilkan merupakan hasil pemikiran yang kreatif dan terus berkembang seiring dengan dinamika sosial yang kompleks. Demi mempertahankan kualitas dan brand Joger agar tetap terjaga keasliannya, maka Joger tidak membuka cabang di luar Pulau Bali. Selain toko di Jalan Raya Kuta Bali, cabang Joger juga dibuka di Baturiti Tabanan, Bali. Kualitas kain yang digunakan untuk produksi pakaian adalah yang terbaik demi memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
Dalam mengembangkan usahanya, strategi utama yang dilakukan Mr. Joger bukan profit oriented melainkan lebih kepada happiness oriented, dan seringkali manajemen dibiarkan berjalan dengan sendirinya, dimana kemajuan perusahan ada di tangan masing-masing dengan pembagian kerja dan tanggungjawab masing-masing. Pengelolaan usaha yang dilakukan oleh Mr. Joger seringkali bertentangan dengan strategi usaha pada umumnya, misalnya strategi pemasaran “Joger Jelek, Bali Bagus" yang ada dalam setiap produk.
Namun hal itu justru semakin menarik minat konsumen. Keberhasilan yang telah dicapai oleh Joger merupakan hasil kerja keras dan kerjasama tim yang solid dalam mempertahankan kualitas dan kreatifitas secara konsisten, sehingga meraih kepercayaan konsumen. Itulah beberapa informasi mengenai kisah inspiratif kesuksesan Joger, salah satu ikon souvenir khas Bali, semoga bermanfaat
Posting Komentar
Posting Komentar