Membuat seorang karyawan untuk bisa betah bekerja di suatu perusahaan tentunya memiliki berbagai alasan tersendiri. Khususnya bagi karyawan baru yang belum banyak pengetahuan. Untuk itu memang perlunya strategi perusahaan untuk bisa membuat seorang karyawan betah dan nyaman bertahan di perusahaan tersebut.
Tidak seperti di masa lalu ketika mobilitas karyawan dibatasi oleh keinginan untuk memulai karir dan pensiun dalam satu pekerjaan, tren modern tampaknya membuat mobilitas kerja menjadi lebih menarik daripada sebelumnya.
Tidak aneh lagi menemukan para profesional berganti pekerjaan sebanyak tiga kali atau lebih dalam setahun. Tren yang ditimbulkan oleh globalisasi dan realitas ekonomi ini sebagian besar telah membuat karyawan terpapar pada peluang dan pilihan yang tidak terbatas di pasar kerja.
Tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya, resume yang kaya ditentukan hari ini oleh gerakan dan perkembangan karir vertikal yang dikumpulkan dari mobilitas pekerjaan selama periode waktu tertentu. Ini, bagi sebagian orang, adalah tanda bahwa profesional semacam itu banyak dicari karena keunggulan nilai tambahnya.
Mobilitas kerja pada kenyataannya, mengasumsikan tantangan besar bagi pemberi kerja yang sekarang harus memiliki strategi untuk mempertahankan karyawan yang memberi nilai tambah dengan cara apa pun.
Pengusaha harus diingatkan bahwa mobilitas pekerjaan jika dibiarkan, dapat menyebabkan penghapusan sejarah, budaya dan norma organisasi selama periode waktu tertentu. Hal ini terjadi, karena, pengalaman telah menunjukkan bahwa karyawan yang telah bekerja dalam suatu organisasi mungkin untuk jangka waktu yang lebih lama, membawa serta norma-norma, budaya organisasi itu sendiri.
Secara signifikan, selain agitasi utama untuk kenaikan gaji, rata-rata karyawan juga mendambakan kondisi kerja yang lebih baik.
Lalu Apa yang Harus Dilakukan Pengusaha?
Penangkal terbaik adalah bagi pengusaha untuk menyusun strategi yang ditujukan untuk mempertahankan pekerja, terutama menambah nilai karyawan untuk meminimalkan migrasi. Dan berikut ini juga bisa mencakup didalamnya yaitu:
1. Pelatihan dan Pengembangan ditargetkan untuk menjaga agar pekerja tetap termotivasi, dipertahankan, dan tertarik pada Organisasi.
2. Penilaian dan tinjauan sistem gaji dan tunjangan Organisasi sejalan dengan realitas ekonomi negara.
3. Pendekatan sistematis dan terintegrasi terhadap penghargaan yang memeriksa apakah gaji dan tunjangan finansial menarik bagi semua individu, terlepas dari jenis kelamin, usia, ras, dll.
4. Penggunaan reward non finansial, seperti bantuan kredit mobil, perawatan kesehatan gratis bagi karyawan dan tanggungan, bonus bebas kecelakaan bagi pengemudi perusahaan, subsidi makan dan layanan kafetaria, mendorong keanggotaan / afiliasi karyawan ke badan profesional, dll.
5. Selalu adakan kegiatan tahunan dengan mengadakan acara tour dengan seluruh karyawan, itu dilakukan agar bisa mempererat hubungan antara karyawan satu dengan yang lainnya. Dengan begitu maka karyawan merasa akan ada ikatan emosional yang terjadi dalam perusahaan.
6. Berikan bonus tahunan atau berikan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Selain itu perusahaan juga bisa mengajak berdialog dengan para karyawan agar para karyawan merasa di libatkan dalam pengembangan perusahaan
Ciptakan aturan-aturan yang tidak membuat susah karyawan, dan tentunya kurangi beban yang terlalu berat kepada karyawan agar mereka tidak terlalu stres untuk menjalani hari-hari mereka dalam menjalani rutinitas di perusahaan Anda.
Saya percaya bahwa strategi-strategi ini jika diterapkan pasti akan membawa hasil yang positif baik bagi pemberi kerja dan juga para karyawan. Dengan menerapkan strategi diatas, maka karyawan akan merasa berkembang dan menambah pengalaman untuk bisa meningkatkan potensi dikemudian hari.
Posting Komentar
Posting Komentar