Animo masyarakat yang tinggi untuk berkunjung ke Bali membuka peluang bisnis yang sangat menjanjikan untuk mengembangkan bisnis toko oleh-oleh. Bagaimanapun juga berwisata ke Bali tak kan lengkap tanpa membeli oleh-oleh khas Bali untuk sanak saudara di rumah. Peluang ini jugalah yang dilihat oleh I Gusti Ngurah Anom atau yang akrab dipanggil Pak Cok atau Ajik. Kesuksesannya dalam membangun bisnis toko oleh-oleh bisa dijadikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin menjadi wirausahawan sukses. Kesuksesan yang telah diraih oleh Pak Cok saat ini bukanlah tanpa perjuangan dan hambatan, karena semuanya diawali dari nol dan penuh kerja keras.
Perjalanan panjang hingga meraih kesuksesan saat ini dimulai dengan kaburnya Pak Cok dari rumah saat remaja. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk kemarahan atas ketidakmampuan kedua orangtuanya yang hanyalah petani miskin dalam membiayai sekolahnya hingga akhirnya Pak Cok harus putus sekolah saat di bangku SMP.
Tanpa tujuan dan bekal uang sepeserpun, Pak Cok akhirnya bisa bekerja di sebuah hotel sebagai pencuci mobil tamu hotel. Pekerjaan tersebut dijalaninya selama dua tahun. Keinginannya untuk maju mendorong Pak Cok untuk keluar dari pekerjaannya dan bekerja di perusahaan konveksi milik saudaranya. Di situlah Pak Cok belajar menjahit dan mempelajari seluk beluk bisnis konveksi hingga akhirnya bisa bekerja di perusahaan konveksi besar di Bali dan menjadi orang kepercayaan pemilik usaha berkat ketekunan dan kerja kerasnya.
 |
| Sumber Gambar : |
Kesuksesan Pak Cok di bidang konveksi tak menyurutkan niatnya untuk mengembangkan usaha di bidang lain. Dan pilihan bisnis selanjutnya adalah membuka toko oleh-oleh khas Bali.
Di awal usahanya membuka toko oleh-oleh, Pak Cok memilih strategi promosi dengan cara mengedarkan brosur tentang toko oleh-oleh yang dinamainya Krisna di Pelabuhan Gilimanuk Kabupaten Jembrana, kepada wisatawan yang baru tiba di Bali dan hal itu dilakukannya sendiri selama dua bulan hingga dikenal oleh para wisatawan.
Saat ini toko oleh-oleh Krisna milik Pak Cok telah menjadi pusat oleh-oleh khas Bali yang terlengkap, terbesar dan terpopuler di Bali.
Strategi marketing tetap dilakukan untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya adalah pemilihan lokasi usaha yang luas dengan area parkir yang lapang sehingga memberikan kenyamanan dalam berbelanja dan memudahkan akses kendaraan yang keluar masuk area toko.
Konsep one stop shoping juga diterapkan di toko oleh-olehnya yang menyediakan berbagai produk secara variatif dengan penataan yang rapi, mulai dari souvenir, kaos, lukisan, kerajinan, sampai makanan khas Bali dengan harga yang terjangkau.
Salah satu toko oleh-oleh yang terletak di jalur Bandara Internasional Ngurah Rai dibuka selama 24 jam sebagai solusi bagi wisatawan yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja dan merupakan strategi marketing yang jitu untuk mendapatkan lebih banyak konsumen.
Saat ini Pak Cok yang tidak tamat SMP telah memiliki lebih dari 1.080 karyawan di perusahannya dan berhasil membuktikan bahwa siapapun berhak untuk sukses selama memiliki tekad yang kuat untuk maju dan mau bekerja keras. Semoga menginsiprasi.
Saat ini toko oleh-oleh Krisna milik Pak Cok telah menjadi pusat oleh-oleh khas Bali yang terlengkap, terbesar dan terpopuler di Bali.
Strategi marketing tetap dilakukan untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya adalah pemilihan lokasi usaha yang luas dengan area parkir yang lapang sehingga memberikan kenyamanan dalam berbelanja dan memudahkan akses kendaraan yang keluar masuk area toko.
 |
| Sumber Gambar : |
Salah satu toko oleh-oleh yang terletak di jalur Bandara Internasional Ngurah Rai dibuka selama 24 jam sebagai solusi bagi wisatawan yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja dan merupakan strategi marketing yang jitu untuk mendapatkan lebih banyak konsumen.
Saat ini Pak Cok yang tidak tamat SMP telah memiliki lebih dari 1.080 karyawan di perusahannya dan berhasil membuktikan bahwa siapapun berhak untuk sukses selama memiliki tekad yang kuat untuk maju dan mau bekerja keras. Semoga menginsiprasi.
Posting Komentar
Posting Komentar